17 Mar 2012

UNTUK SAUDARAKU YANG BERNASYID

http://munsyeed.com
                                Nasyid merupakan jenis musik baru dalam blantika music di Indonesia. awal kelahirannya, nasyid pertama kali disenandungkan oleh grup nasyid asal  negeri jiran bernama Raihan yang kemudian lagu islami itu menjalar ke Indonesia. Sebagai perintis, tim nasyid Snada berhasil mendakwahkan lagu yang biasanya dilantunkan dengan akapela itu hingga digemari khalayak. Kehadiran nasyid merupakan jawaban dari kerinduan masyarakat yang mendambakan lagu-lagu Islami.
                Saya termasuk penggemar lagu nasyid, hampir setiap hari saya mendengarkan nasyid. Entah hanya untuk mengusir kebosanan, atau karena rindu mendengarkannya. Kegandrungan yang sudah muncul sejak masa SMA menjadikan saya seolah ketagihan jika tidak mendengarkan lagu yang mendakwahkan nilai-nilai kebaikan tersebut.
                Jenis nasyid yang sering saya dengar biasanya adalah lagu-lagu haroki. Dalam dunia nasyid, ada dua jenis lagu yakni nasyid yang bernafaskan perjuangan (haroki) dan lainnya biasanya disebut lagu-lagu melo (melan kolis). Nah, saya lebih suka lagu-lagu haroki yang menghentak seperti yang disenandungkan oleh tim nasyid Izzatul Islam, Shoutul Harokah, Arruhul Jadid dan lain-lain. Semangat saya bertambah ketika mendengar syair-syair da’wah dan jihad yang diiringi alat musik Drum tersebut.
                Seiring berjalannya waktu, tim nasyid mulai menjamur di Indonesia. hal tersebut tentu saja harus diapresiasi karena menunjukan bahwa dakwah semakin berkembang. Namun ada hal yang menurut saya perlu dikritisi, yakni lirik-lirik nasyid dan para munsyidnya. Nasyid yang dulunya bertemakan lagu-lagu jihad dan selalu membangkitkan semangat, kini jarang terdegngar dan digantikan lagu-lagu melo yang sekedar nikmat di dengar saja.
                Selain itu, para pelaku nasyid pun berbeda dengan yang dahulu. Jika dulu mengenakan koko, celana dasar dan sepatu yang sederhana. Kini performennya jauh berubah, dengan gaya yang hampir mirip boy band, kamudian  melenggak-lenggok menyanyikan lagu-lagu bernafaskan islami.
                Di tengah ramainya dunia nasyid yang menimbulkan persaingan antar tim , saya kadang berfikir apakah para munsyid sekarang memperjuangkan nasyid karena ingin berdakwah. Atau karena hanya menyalurkan hobi di bidang tarik suara. Atau mungkin karena ada keinginan lain, yakni untuk pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari. Saya menyampaikan hal ini karena melihat performa dan sikap para munsyid kekinian. Jujur saja, mendengar lantunan lagu-lagu baru sangat sendikit sentuhan semangat berislam yang saya rasakan. Mungkin hanya mendengar syair-syair yang indah untuk didengarkan, itu saja.
                Saya memang bukan orang-orang yang aktif memperjuangkan nasyid. Saya hanya seorang muslim yang dari dulu setia mendengarkan nasyid. Apa yang saya utarakan adalah wujud kepedulian saya terhadap lagu-lagu yang bernafaskan nilai-nilai Islam.
Saya tidak mempermasalahkan ketika terjadi perubahan dalam lirik dan performa dalam bernasyid. Namun yang coba saya wanti-wanti adalah ketika terjadi pergeseran orientasi dalam bernasyid. Semoga asumsi ini adalah praduga yang salah. Dan, semoga nasyid tetap jaya di Indonesia bahkan seluruh Negara dengan liriknya yang membawa muatan-muatan hidayah bagi umat. Aamiin…

0 komentar:

Posting Komentar

monggo dikoment...