24 Apr 2012

DINAMIKA PENDEWASAAN

            Kegiatan berorganisasi merupakan kegiatan yang tidak asing bagi masyarakat, lebih khususnya pelajar atau mahasiswa. berangkat pagi pulang petang tidak jarang dilakoni seorang mahasiswa yang gandrung dengan kehidupan organisasi. Bahkan lebih ekstrimnya lagi, terdapat beberapa mahasiswa yang menjadikan sekretariat organisasi sebagai tempat tinggal. Jadilah ia sebagai aktifis 24 jam dalam sehari.
Belajar berorganisasi memang layaknya belajar bermasyarakat. Kita dituntut untuk melakuakan aktifitas-aktifitas yang mungkin kurang bermanfaat secara personal, namun jika kita pahami lebih dalam kegiatan berorganisasi adalah sebuah pembelajaran menghadapai tantangan sosial yang lahir dari lingkungan dan masyarakat. sehingga out putnya orang yang berorganiasi biasanya lebih cepat beradaptasi terhadap lingkuangan, lebih bersikap dewasa dan tidak gagap dalam melakukan kontak sosial.
Layakanya bermasyarakat, dalam berorganisasi kita akan menemui berbagai macam kepribadian atau sifat. Ada yang bersikap sabar, adil, ringan tangan untuk membantu, baik dan sikap terpuji lainnya. Namun tidak jarang juga kita temui pribadi yang egois, tidak mau mengalah, no action talk only, suka marah, sulit diajak bekerja sama, bahkan yang kurang bertanggung jawab. Semua sifat itu relative ada dalam semua organisasi meskipun dengan kadar yang bebeda-beda.
Semua kepribadian itu akan kita temui, namun ada pengikat yang membuat kita dapat bertahan bahkan kian cinta dengan organiasi yang kita tekuni. Pertama adalah menguatkan kembali kesadaran kita berkecimpung dalam organisasi. Sebuah kesadaran bahwa kebaikan yang tertata akan memberi dampak lebih dahsyat dari pada bekerja sendiri. Kedua adalah semangat memperbaiki diri dan orang lain, kita harus menyadari bahwa sifat-sifat negatif yang ada dalam diri harus dilenyapkan karena akan merugikan diri sendiri dan orang lain. ketiga adalah niatkan semuanya untuk beribadah kepada Allah SWT. Sehingga tiap peluh yang keluar akan dibalas dengan kebaikan yang berlipat.
Saya sendiri menyadari dinamika dan persoalan-persoalan yang muncul dalam organisasi terasa rumit dan sulit untuk dilalui. Tidak mudah menyelesaikan persoalan masyarakat. Tidak mudah menggerakkan generasi yang tengah dilanda erosi moral. Dan, tidak mudah pula memaafkan kesalahan yang terus berulang atau berbuat bijak ditengah pragmatisme  begitu juga untuk berbuat baik di tengah prilaku skeptis.
 Namun saya yakin dan kita harus yakin, bahwa di tengah persoalan-persoalan itu, Allah sedang menyiapkan kita menjadi pribadi yang lebih kuat, lebih baik, dan lebih sempuarna. Maka yang perlu kita lakukan adalah menikmati dinamika itu dengan totalitas dan penuh keikhlasan.  

0 komentar:

Posting Komentar

monggo dikoment...