26 Feb 2012

SENI BERKAWAN

 “anda bisa mendapat lebih banyak kawan dalam waktu dua bulan dengan dengan cara tertarik pada orang lain dibandingkan dengan yang anda bisa peroleh dalam waktu dua tahun dengan cara dengan cara mengusahakan orang lain tertarik pada anda” terang Dale Carniege dalam bukunya how to win friends and influence people (1981). Sebagai mahluk sosial tentu kita tidak terlepas dari interaksi antar individu dan kelompok. Baik itu dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan material, spiritual maupun emosional.    
            Dalam harinya setiap orang pasti melakukan komunikasi. Mulai dari bangun tidur sampai ia tidur kembali. Para pakar komunikasi menyatakan terdapat fungsi komunikasi yang berbeda-beda. Thomas M. Scheidel mengemukakan bahwa kita berkomunikasi terutama untuk menyatakan dan mendukung identitas diri, untuk membangun kontak sosial dengan orang disekitar kita, dan untuk mempengaruhi orang lain untuk merasa, berpikir, atau berperilaku seperti yang kita inginkan. Namun menurut scheidel tujuan dasar kita berkomunikasi adalah untuk mengendalikan lingkungan fisik dan psikologis kita.
            Dalam proses komunikasi, tentu saja banyak kendala yang kita hadapi. Keterbtasan  kemampuan kita dalam berkomunikasi akan menyebabkan tersendatnya kehidupan akademik dan karir kita. Seorang siswa bisa dijauhi teman-teman belajarnya akibat tersinggung dengan ucapan-ucapannya yang ketus, tidak bersahabat dan membosankan. Begitu juga seorang karyawan dalam suatu perusahaan, ia bisa saja dipecat dari pekerjaanya karena ketidak mampuannya menjaga lisan. Dan tentu saja kita pernah mengalami hal tersebut, yakni gagal dalam melakukan komunikasi dalam suatu pertemuan atau moment. Hal tersebut bisa terjadi seperti apa yang dikatakan Dale yakni karena kita lebih memaksa orang lain untuk memahami diri sendiri bukan sebaliknya.
            Suatu pesan dapat diterima dan mendapat umpan balik bergantung dari cara kita menyampaikan pesan tersebut. Membangun persepsi diri untuk tertarik kepada orang lain  berupa penghargaan dan penghormatan kita kepada lawan bicara adalah cara efektif agar pesan dapat tersampaikan dan mendapat respon positif. Dengan berkata santun, tidak memotong pembicaraan, dan memperhatikan pembicaraannya sepenuh hati maka lawan bicara kita akan merasa sangat dihargai dan dihormati.
            Penyampaian pesan secara efektif tentu saja sangat diperlukan terutama oleh mereka yang aktif dalam organisasi sosial. Intensitas berkomunikasi dan berkoordinasi lebih rentang terjadinya kesalahan membangun komunikasi. Oleh karenanya seorang organisator atau aktifis harus lebih menguasai seni berkawan agar ia semakin dicintai dan dan dihargai dalam organisasinya. Tidak hanya untuk pribadi, kemampuan seorang aktifis dalam berkomunikasi juga akan berimabas kepada jalannya roda organisasi lebih kokoh secara internal maupun eksternal.

0 komentar:

Posting Komentar

monggo dikoment...