22 Jul 2012

Strategi Sukses Ayat Puasa


 “hai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa” (Q.S. Al-Baqoroh 183).
            Ayat tersebut merupakan seruan atau dalil tentang kewajiban berpuasa. Jika kita pahami lebih dalam pada ayat tersebut maka kita dapat menagambil pelajaran yang sangat berharga. Sebuh rumus yang apabila dijalankan maka akan mendapat kesuksesan baik di dunia dan tentu saja diakhirat.
            Pertama, bunyi kalimat ayat tersebut hanya diperuntukkan kepada orang-orang beriman “hai orang-orang yang beriman”. Tidak diwajibkan kepada muslim, orang biasa apalagi orang kafir. Secara istilah, iman berarti meyakini sepenuh hati akan adanya Allah secara lisan, kata dan perbuatan. Sebelum menyebut kalimat selanjutnya, Allah menegaskan bahwa ayat tersebut hanya diperuntukkan untuk orang-orang yang beriman. Orang-orang yang percaya.
amahrizal.wordpress.com
            Kedua, ayat tersebut merupakan seruan untuk melakukan sesuatu yakni “ diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu”. Pekerjaan ini (puasa) hanya untuk orang-orang yang beriman. Dengan logika sederhana maka orang-orang yang belum atau tidak beriman atau tidak percaya tidak ditanggungkan tanggungjawab ini.
            Setelah kita beriman dan bekerja maka yang ketiga adalah bertaqwa “agar kamu bertaqwa”. Imam Ali Bin Abi Thalib berkata bahwa salah satu ciri orang bertaqwa adalah rela menerima apa yang diberikan Allah kepada hambanya. Sebagai penutup, Allah meminta hambanya untuk bertawakal kepadaNya.
            Ayat tersebut sebenarnya menginspirasi kita dalam meraih kesuksesan. Tujuan yang ingin kita capai memang harus kita percayai akan kesuksesannya. Percaya bahwa impian kita semisal ingin menjadi profesor, ekonom, presiden akan kita raih dikemudian hari.
            Kepercayaan yang kuat itulah yang kemudian merasuk sampai inti otak dan relung hati. Ia mendarah daging dan terngiang dalam setiap desah nafas. Dalam kondisi apapun kita selalu membayangkan akan jadi apa kita kelak. Sehingga efeknya adalah setiap tindakan kita merupakan rangkaian kerja dalam upaya mencapai cita-cita.
            Tak cukup dengan percaya, maka selanjutnya kita harus move on, bergerak. Kita eksekusi atas apa yang telah kita percayai. Kita bersungguh-sungguh di dalamnya. Dalam sebuah seminar, Sandiago Solahuddin Uno salah satu orang terkaya di Indonesia mengatakan, kunci sukses adalah kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas dan kerja ikhlas. Oleh karena itu agar kobaran semangat kita tidak menyala percuma atau padam tiba-tiba maka harus dijaga dengan kerja-kerja yang terorganisir, sistematis, fokus dan totalitas.
            Terakhir, sebagai mahluk beragama tentu saja kita meyakini bahwa ada zat yang maha kuasa. Zat yang mengendalikan alam semesta dan segala isinya. Yang melapangkan rizki dan menyempitkannya. Oleh karenanya, setelah kita berazam dan bekerja keras. Maka segala urusan akan kita tutup dengan taqwa. Karena taqwa adalah wujud percaya kita akan adanya kekuatan lain yang ikut bekerja bahkan penentu kesuksesan kita. Dan kekuatan itu tidak lain dari Allah SWT.
binsar.blogspot.com
            Pemahaman ini akan menjadikan kita legowo setelah bekerja keras. Tidak sombong ketika berhasil juga tidak patah arang ketika mengalami ujian gagal. Inilah yang menjadikan kita menganggap bahwa dunia itu ditangan bukan dihati, tak perlu disombongkan dan tak perlu ditangisi. Sukses alhamdulillah, ketika gagal coba lagi, dan begitulah seterusnya. Namun kita juga yakin bahwa Allah tidak akan menyia-nyiakan setiap amal hambaNya. Kita juga harus yakin bahwa man jadda wajada.

0 komentar:

Posting Komentar

monggo dikoment...