Sampah merupakan
permasalahan yang tidak luput dalam suatu masyrakat. Baik itu masyrakat kota
maupun masyrakat desa. Barang atau sisa makanan yang sudah dianggap tidak
berguna lagi oleh pemiliknya kemudian dibuang. Ketika pembuangan dengan cara
yang benar, maka tidak akan jadi masalah. Namun ketika pembuangan sampah secara
sembarangan maka banyak permasalahan akan mucul. Tindakan tidak bertanggung
jawab tersebut akan menyebabkan banjir,
ladang penyakit, demam berdarah, dan lain-lain.
Untuk masyarakat kota, kerusakan
lingkungan akibat sampah jauh lebih rentan mengingat jumlah penduduk yang lebih
padat yang mengakibatkan potensi sampah semakin besar pula. Dan permasalahan yang
paling ekat akibat sampah adalah banjir.
Hingga kemudian permsalahan sampah dan banjir menjadi sepasang permasalahan
yang harus diprioritaskan penuntasannya.
Sampah memang realitas yang tidak
terelakkan. Namun dengan menganggapnya sesuatu yang tidak berguna kemudian
dibuang bukan lah cara efektif menghapus sampah dari deretan permasalahan kota.
Oleh karena itu haru ada upaya baru dari masyrakat khususnya pemerintah untuk
menanggulanginya.
Alternatif Solutif
Ada
salah satu cara mengubah sampah menjadi sesutu yang bernilai dan dapat
dimanfaatkan, yakni dengan teknik
Biopori. Biopori adalah lubang resapan air dengan teknologi multiguna. Lubang biopori yang berdiameter 10 Cm dengan
kedalaman 100 cm berfungsi menjebak air yang mengalir disekitarnya sehingga
dapat menjadi sumber cadangan air dalam tanah.
Biopori sebagai resapan air memang
mempunyai banyak manfaat. Manfaat yang diperoleh dari penggunaan biopori yakni dapat
mencegah genangan dan banjir, cegah erosi dan longsor, meningkatkan cadangan
air bersih, dan kompos dan penyuburan tanah. Biopori pun dapat dipanen, yakni
ketika sampah yang yang ada dalam lubang silindris tersebut sudah terurai
menjadi kompos, maka kompos tersebut dapat digunakan sebagai pupuk tanaman.
Optimalisasi Biopori
Daerah
terbuka dan permukaan tanah yang dilapisi beton atau paping akan mempersulit
penyerapan air ke dalam tanah. Oleh karena itu biopori dapat digunakan sebagai
referensi solusi menyelesaikan permasalahan lingkungan terutama lingkungan
kota. Dalam hal ini seharusnya pemerintah dapat melakukan optimalisasi penggunaan
biopori. Cara tersebut dapat berupa sosialisasi penggunaan biopori, memudahkan
masyrakat mendapatkan alat-alat biopori dan lain sebagainya. Sejauh ini peran
pemerintah memang sudah ada, namun pentingnya biopori hendaknya menjadikan pemerintah agar lebih memaksimalkannya karena selain membantu mencegah banjir juga dapat
menghasilkan pupuk.
Selain itu masyarakat juga harus ikut
berperan aktif dalam penyuksesannya. Peran pemerintah akan nihil jika tidak
disambut baik oleh masyrakat. Maka ketika ada gayung bersambut dari masyarakat penggunaan biopori akan lebih optimal. Dan,
yang lebih penting lagi adalah menumbuhkan kesadaran bersama akan pentingnya
menghadirkan lingkungan sehat sehingga tidak terjadi kerusakan lingkungan.
0 komentar:
Posting Komentar
monggo dikoment...