5 Feb 2011

WANITA DAN IKLAN TELEVISI

“segar kopinya… mantap susunya” itulah sepenggal lirik yang dinyanyikan Julia Peres. Dengan gaya melenggak-lenggok ia mengiklankan produk minuman kepada masyarakat Indonesia. Terlepas dari suka atau tidak suka terhadap produk itu tapi yang jelas masyrakat Indonesia telah menyaksikannya. Melihat artis seksi yang sering tertimpa gosip itu memamerkan dagangan.
Cerita di atas adalah potret dari sekian banyak gemerlap periklanan di media elektronik kita. Dan belakangan ini Menampilkan vigur rupawan untuk menarik perhatian konsumen makin marak. Hal itu telah dipraktekan di hampir semua jenis periklanan. Mulai dari iklan shampoo, sabun mandi, hand and body, perlengkapan bayi sampai iklan minuman ringan. Bahkan sekarang ia menjadi trend periklanan.
Namun Setelah diamati ternyata iklan-iklan audio visual itu kian kebablasan. Selain menghadirkan vigor, produser periklanan juga mengekploitasi keindahan tubuh sang tokoh infotainment yang kebanyakan didominasi oleh kaum hawa. Maka tak ayal kita sering mendapati model penawaran produk yang sebenarnya keluar dari konteksnya atau dengan bahasa lain model periklanan yang “memaksa”. Misal Apa hubungannya minum jus dengan tubuh seksi, sepeda motor dengan wanita cantik. Bahkan yang lebih lucu lagi penawaran produk bayi namun malah menampilkan sosok ibunya yang relative masih sangat muda. Oleh karena itu sesunggguhnya kaum wanita lah yang menjadi korban ide “nakal” sang produser. Karena Menjadikan keindahan tubuhnya sebagai bungkus dagangan.
Tayangan berdurasi singkat tersebut telah memberikan dampak besar bagi masyarakat sebagai penikmat TV. Oleh karena itu harus ada control power agar dalam perjalanannya menjadi lebih profesional. Sosok Wanita yang mendominasi vigor periklanan seharusnya ditempatkan pada posisi yang lebih mulia. Menampilkan sosok keanggunan, keibuan dan intelektualitas menjadi tema utama. Sehingga kedepannya periklanan tidak hanya menwarkan produk tetapi juga memberikan pesan moral kepada masyarkat.
(agus purnomo, pengamat media)

0 komentar:

Posting Komentar

monggo dikoment...