3 Feb 2011

Musik Dan Peradaban

 “judi… meracuni keimanan” itulah penggalan lirik yang didendangkan oleh Roma Irama. Bang roma, demikian sapaan akrabnya,  pernah menjadi ikon music dangdut tanah air pada era 80an karena liriknya yang merdu dan sarat pesan moral. Dengan sonetanya music dangdut kian digemari masyrakat Indonesia. Baik itu masyarakat perkotaan, pinggiran apa lagi di pedesaan.  
Seiring perkembangan zaman aliran music kian beragam. Jika di era 8o an  ia didominasi oleh dangdut namun kini kita mendapati aliran music pop, rok, jaz, rege, hip hop dan lain sebagainya. Pada dasarnya hal tersebut harus disambut positif karena menandakan berkembangnya kreatifitas anak bangsa di bidang seni tarik suara it
Namun demikian music yang dulu hanya sekedar hiburan kini membawa sesuatu yang berbeda. Kini ia membawa budaya dan system yang justru mengantarkan anak bangsa menuju keterpurukan. Lagu-lagu pop Indonesia yang didominasi tema-tema cinta, kekerasan, pembangkangan telah menginspirasi kaum muda untuk bertindak  amoral. Bahkan yang lebih parah lagi adalah pergeseran music dangdut  dari “khitohnya”. Lagu yang dulu sempat menjadi tuntunan itu kini hanya sekedar tontonan. Bahkan lagu dangdut sudah identik dengan tarian eksotis dan tidak lagi mengedepankan keindahan suara.   
Di sisi lain kehadiran music dewasa juga telah menggeser industry music untuk anak kecil. akibatnya Lagu-lagu pop tidak hanya dinyanyikan oleh orang dewasa dan orang tua saja, tetapi juga didendangkan oleh anak SD bahkan TK. Dan hal itu semakin disukseskan oleh program-program infotainment pengembangan bakat yang memaksa anak-anak menyanyikan lagu dewasa. Akhirnya lagu anak-anak yang identik dengan cita-cita, petriotisme, kesusilaan semakin termarjinalkan dan lenyap. Anak-anak yang masih ingusan itu lebih suka menyanyikan lagu “senangnya dalam hati.. punya istri dua” milik musisi terkenal Ahmad Dani. Atau lagu “kucing garong” milik trio macan.
Sebenarnya masih banyak lagi dampak bruk yang akan terjadi akibat semakin meraja lelanya industry music hari ini. Namun demikian sebagai seorang muslim tentu saja tidak akan tinggal diam dan membiarkan virus generasi masa muda itu berlarut. Karena akan mengakibatkan kerusakan moral, luturnya budaya bangsa dan relijiusitas. Selain itu music yang tidak mendidik akan melahirkan generasi yang gaptek (gagap teknologi), tidak peka zaman, dan apatis. Oleh karena itu upaya yang perlu dialakukan adalah:
1.      Melakukan filter terhadap generasi muda.
Secara lebih spesifik ini adalah tugas dari pada orang tua. Membimbing anak-anaknya agar slektif dalam memilih jenis lagu. Upaya ini harus dilakukan sejak dini dan kontinyu. Sehingga anak-anak akan terbiasa bahkan menyadarinya.
2.      Merancang undang-undang
Kerusakan moral akibat music yang tidak mendidik selain harus dipahami oleh masyrakat juga harus dipahami oleh pemerintah. Oleh Karena itu para wakil rakyat itu harus melegislasi undang-undang yang mngatur kode atik indutri permusikan.
3.      Memunculkan music alternative
Ini adalah upaya riil yang harus dilakukan semua pihak terutama kalangan seniman dan musisi. Artinya tidak cukup memfilter generasi muda akan lagu yag tidak bernutu saja tetapi juga harus memberikan music alternative. Karena secara fitrah manusia itu menginginkan seni oleh karena itu kita tidak mungkin membendungnya tetapi harus mngarahkan bahkan mengakomodirnya. Memnghadirkan music-musik yang relijius, akademis, patriotis dan futuristic adalah solusi yang realistis dan logis.

Membangun bangsa bukanlah tugas pemerintah saja tetapi juga merupakan tanggung jawab semua pihak. jika ini dipahami maka ide-ide besar membangun bangsa akan segera muncul kepermukaan sejarah. Baik itu dalam wujud ekonomi, mileter, pendidikan maupun seni. Seni tarik suara (musik) merupakan ladang subur untuk menyeting pola fikir generasi muda. Ia hadir bukan untuk mengguri tetapi mengajak layaknya teman bermain. Oleh Karen itu seorang muslim wajib memaksimalkan peluang besar ini. Menjelaskan narasi besarnya akan peradaban melalui lantunan music. Sehingga paradigma music “nada dan dawah” yang diperjuangkan Bang Roma Irama akan kembali lagi kemasa ini.

0 komentar:

Posting Komentar

monggo dikoment...