22 Mei 2011

AMAL JAMAI

0
hidup sebagai seorang manusia merupakan suatu kehrmatan. Alhamdulillah Allah SWT. Menciptakan kita sebagai manusia dan bukan menciptakan kita dalam bentuk yang lain. Kita tidak tercipta dalam bentuk kucing, anjing, sapi, atau kutu-kutu  pada semut yang begitu kecil bentuknya.
kondisi kita sebagai manusia merupakan anugerah dari Allah SWT. Karena dalam diri manusia terdapat potensi-potensi yang luar biasa besar. dan potensi tersebut harus dioptimalkan. Bukan malah minder karena perawakan tubuh kita yang beraneka ragam. Missal Allah SWT menciptkan kita dengan hidung yang pesek, kulit tubuh berwarna hitam, mempunyai ukuran tubuh yang pendek dan lain sebagainya. Kita tidak usah memusingkan hal-hal fisik tersebut karena bukan merupakan ukuran.
Kelebihan dan potensi yang kita miliki harus dikelola dengan baik. Dan cara mengoptimalkan potensi-potensi itu adalah dengan melakukan kerja-kerja jamaah atau amal jamai atau time work. Allah SWT juga menjelaskan tentang pentingnya amal jamai. Dan Rosulullah SAW mewanti-wanti dengan sabdanya ”sesungguhnya syaitan itu bersama orang-orang yang sendirian”. Artinya hal itu menjelaskan kepada kit atentang pentingnya amal jamai.
Keuntugan yang dapat diperoleh dari amal jamai antara lain:
1.      Dengan amal jamai kita akan memperleh koreksi dari orang lain. Seperti dengan bagaimana  kelakuan kita, pola fikir kita dan kesalahan-kesalahan lain yang kita tidak menyadarinya. Di sisi lain dengan adanay amal jamai maka saudara-saudara kita akan menutupi kekurangan yang melekat pada diri kita.
2.      Membagi potensi dibidang masing-masing.
3.      Memperoleh pengalaman-pengalaman baru. Dengan berjamaah maka kia akan memperoleh pengetahuan tentang pengalaman-pengalaman orang lain yang dapat diambil pelajaran.
4.      Membuka jalan untuk mendapat banyak pahala. Seperti pahala sabar. Mengapa demikian, karena dalam syuro terdapat orang-orang dengan karakter yang berbeda. Dan ketika kita menemui perbedaan maka kesabaran kita akan diuji. Selain itu dalam suasana syuro kita akan berada dalam lingkup suasana saling menasehati. Dan pahal-pahala tadi akan didapat jika dilakukan dengan niat yang ikhlas.
5.      Memperoleh pertolongan dari Allah SWT. Rosulullah SAW bersabda “pertololongan Allah bersama jamaah”.

Langkah-langkah dalam amal jamai:
1.      Khusnudzon. Untuk menjaga keharmonisan dalam shaft da’wah maka menjaga sikap khusnudzon harus tetap dijaga. Karena kemunduran gerak da’wah akan terkadi jika sesama aktifis da’wah saling berburuk sangka. Missal ketika dalam suatu syuro ada salah seorang anggota yang tidak menghadirinya. Dan ketika disms tidak dibalas begitu juga ketika ditelpon tidak diangkat. Jika kita tidak menjaga khusnudzon maka akan muncul beribu prasangka yang bersifat negative. Namun apa bila kita khusnudzon maka kita akan beranggapan bahwa mungkin saja al-akh tersebut sedang rusak Hp nya, Hp nya hilang, atau dia sedang sakit dan lain sebagainya yang menyebabkan ia tidak mungkin hadir. Artinya khusnudzon akan membentuk prasangka kita terhadap alasan yang bersifat positif.
2.      Cinta kepada sesame
3.      Menyembunyika rasa tidak suka. Dalam suasana amal jamai mungkin saja kita menemui orang-orang yang tidak mempunyai kecocokan dengan kita karena perbedaan kepribadian. Rosulullah SAW bersabda “ruh-ruh itu seperti pasukan Allah, apabila dia cocok maka ia akan bergabung, tapi ada juga yang tidak cocok”. Namun sikap bijak kita akan menyembunyikan ketidak cocokan tersebut.
4.      Saling mendoakan
5.      Mengakui bahwa kita perlu kepada saudara kita.
6.      Benci kalau saudara kita tertimpa musibah
7.      Saling menolong.
8.      Memudahkan hal-hal yang sulit.


Kutipan ceramah yang disampaikan ust. Ahmad Dahlan
By: Agus Purnomo

21 Mei 2011

Sabtu sore, 20 Mei 2011. DEMA (dewan Mahasiswa) mengundang beberapa Elemen Gerakan Mahasiswa (EGM) untuk berkumpul membahas persiapan Bimbingan dan Tes (BIMTES) untuk tahun ajaran 2011-2012. BIMTES merupakan agenda tahunan yang diadakan DEMA yang bekerja sama dengan EGM untuk menyambut dan membantu calon mahasiswa baru mendaftar di UIN Sunan Kalijaga. Hadir dalam pertemuan yang bertempat di lantai 1 SC kantor dema tersebut perwakilan dari PMII, KAMMI, HMI MPO, HMI DIPO, IMM, SMI dan GMNI.
Dalam ipertemuan perdana itu membahas tentang dua bahasan. Bahasan pertama tentang tujuan utama pengadaan bimtes dan silaturahim antar EGM. Rapat yang di pimpin oleh president baru DEMA itu membahasa silaturahim dikarenakan adanya kerenggangan komunikasi antar EGM belakang ini. apa lagi setalah kejadian pemilwa yang telah memicu perpechan antar  ekstra tersebut. pembahasan yang kedua adalah tentang hal-hal teknis yang berkaitan dengan lokasi stand BIMTES, Fasilitas BIMTES, Pamflet, dan kapan stand yang berukuran 3x2 M itu akan dibuka.
Dalam pembahasan yang dinamis tersebut muncul diskursus yang cukup alaot dan belum menemui titik temu. Dimulai ketika teman-teman dari KAMMI membuka pertanyaan tentang apakah pihak kampus boleh mendirikan stand informasi terkait mahasiswa baru atau tidak. Teman dari KAMMI mempertanyakan hal tersebut karena adanya stand lain akan berimbas pada berkurangnya calon MABA dalam mengakses informasi ketempat-tempat  resmi yang disediakan oleh DEMA atas persetujuan pihak Rektorat
Dalam pembahasan ini hampir semua EGM memberikan argumentasinya secara bergiliran. Salah seorang aktifis HMI MPO kanda Alam yang mengusulkan agar tidak ada stand lain dari pihak manapun kecuali dari EGM yang telah ditetapkan. Ia mengatakan bahwa adanya stand dari pihak kampus akan dimanfaatkan oleh organisasi tertentu. Apa yang disampaikan oleh kanda Alam langsung dihujani interupsi dari sahabat-sahabat PMII. Organisasi yang didominasi oleh anak-anak Madura itu membantah apa yang disampaikan kader HMI. Alasannya bahwa Rektorat mempunyai otoritas untuk membuat kebijakan tersendiri. mereka menjelaskan bahwa setiap jurusan mempunyai program yang tidak dimiliki oleh jurusan atau fakultas lain. Seperti pengadaan beasiswa dari fakultas ushuludin yang harus disosialisaikan. Begitu juga dengan program-progran lain yang ada pada setiap fakultas dan prodi. Selain itu DEMA juga tidak mempunyai otoritas untuk mencekal kebijakan yang dikeluarkan oleh rektorat atau fakultas.
Teman-teman KAMMI menambahkan bahwa semua EGM harus kembali pada tujuan awal didakan stand BIMTES tersebut. mereka memaparkan bahwa pengadaan stand adalah ikhlas karena ingin membantu calon MABA dalam ujian masuk ke UIN bukan untuk yang lain. Oleh karenanya agar orientasi tersebut dapat dijaga, gerakan yang lahir pada tahun 98 ini menghimbau setiap EGM agar tidak keluar dari tujuan utama nan mulia tersebut.  perkara calon maba  akan masuk atau tidak ke EGM tempatnya melaksanakan bimbingan dan tes adalah hak prerogative dari setiap maba dan kita tidak boleh sama sekali memakasanya, jelas mereka sambil memakan sneack yang telah disediakan pihak DEMA.
Oleh karena itu seiring dengan tujuan itu, untuk mengoptimalkan peran stand maka KAMMI mengusulkan agar hanya ada satu jenis stand saja yakni dari EGM-EGM tadi. Karena dianggap sudah cukup memfasiliatasi calon maba untuk memperoleh infornasi. Mengingat setiap kader dari EGM merupakan representasi dari setiap fakultas dan jurusan. Dan tentunya mengetahui seluk belum jurusannya.
Apa yang disampaikan oleh aktifis KAMMI dan HMI memang cukup beralasan, pasalnya jika Rektorat membuka stand informasi tersendiri akan menimbulkan banyak kehawatiran. Salah satunya adalah siapa petugas yang akan menempati dan melayani stand tersebut. jika itu dari pihak dosen dan karyawan tentu tidak terlalu dicemaskan. Namun akan timbul masalah jika   penjagaan stand merupakan hasil dari kerjasama antara rektorat dan DEMA. Maka sudah jelas dalam hal ini PMII lah yang akan diuntungkan mengingat mereka adalah kaum dominan dalam pemerintahan DEMA.
Pembahasan pada sore itu belum usai, mengingat waktu adzan sholat maghrib akan segera berkumandang maka rapat dihentikan. Namun pembelajaran yang dapat diambil adalah tentang kejujuran dan keterbukaan antar EGM. Baik KAMMI, IMM, HMI, dan lain-lain, maupun dengan pihak DEMA. Diskursus tentang keikutsertaan stand lain “dari pihak rektorat” bisa jadi sarat berlatar belakang politis. Karena sebenarnya merupakan strategi perekrutan secara terselubung. Dan tentu saja hal ini akan menciderai silaturahim yang coba dibangun pada awal pertemuan. Sangat disayangkan jika kalimat “silaturahmi” tersebut merupakan pepesan kosong dari pihak tertentu.
 Gerakan-gerakan yang lahir dari alasan yang sama yakni  memperjuangkan keadilan seharusnya menjaga idealitas tersebut. tetap konsisten dan berani melakukan upaya-upaya perlawanan terhadap ketidak adilan. Melawan setiap kecongkakan yang bersarang pada penguasa yang lalim dan dictator. Bukan malah menyebarkan benih perpecahan dengan melakuakan penghianatan terhadap sejarah karena pragmatisme dan ambisi kekuasaan.

18 Mei 2011


Kita sudah banyak mendengar tentang bagaimana gerakan konspirasi yahudi bekerja. Atau setidaknya mengetahui bahwa yahudi melakukan konspirasi melalui gerakan zionis internasional. Sebuah gerakan raksasa yang kekuatannya mencengkram hampir disetiap Negara di dunia tak terkecuali Indonesia. Umat islam menyebut Konspirasi ini sebgai bentuk perang pemikiran (ghozwul Fikri).
Secara sederhana kita dapat  mengetahui peredaan antara ghozwul fikri dan qital (perang fisik). Dalam perang fisik bahan bakar utamanya adalah fisik yang kuat dan senjata yang ampuh, semisal pedang, tombak, belati dan perisai. Ia lebih membutuhkan kerja otot dari pada kerja otak. Namun berbeda dengan perang pemikiran, ia tidak begitu banyak meyedot kerja otot dan kebutuhan akan senjata, ia lebih menyerap kemampuan otak atau daya fikir dalam merebut kemenangan.
Jenis perang yang kedua ini lebih membahayakan dan lebih menimbulkan efek yang luar biasa besar dari pada perang fisik. Dan jenis perang inilah yang digunakan oleh Negara-negara besar yakni ameriaka dan Israel. Dalam definisi yang disebut perang pemikiran itu  mereka memainkan media, mengarahkan opini, menyebarkan propaganda, mengatur pola berfikir manusia, bermain dalam konflik, mengatur Negara-negara lain dan menyeting masa depan sesui dengan apa yang mereka kehendaki. Dengan cara itu mereka mampu mengusai dunia hingga saat ini.
Kemudian kita yang memproklamirkan diri sebagai penegak kebenaran dan pemusnah kebatilan sudah seharusnya melakukan hal yang sama. atau melakukan “apa yang dilakuakan yahudi”, dan ini adalah tuntutan jika seorang muslim ingin bertahan dan menyerang keangkuhan kedua kaum barbar-barbar tersebut.
Hal tersebut harus dimulai dari perubahan cara berfikir kita. Jika sejak dulu kita berfikir bagaimana gerakan da’wah bisa tetap eksis maka sekarang kita harus berfikir bagaimana gerakan da’wah mampu berkontribusi. Jika dahulu kita berfikir bagaimana menyeting sebuah acara atau kepanitiaan maka sekarang kita harus berfikir bagaimana mengatur pola berfikir, opini, dan keberpihakan masyarakat terhadap da’wah. Jika dulu kita berfikir bagaimana kantong-kantong keuangan kita tercukupi maka hari ini kita harus berfikir bagaimana kantong-kantong keuangan kita melimpah dan mempu memproduksi kerja-kerja da’wah dalam skala global. dan secara umum kita harus mengembangkan kemampuan berfikir dari yang bersifat depensive (bertahan) menuju ekspansive (berkembang).
Kemudian setelah kita memahami akan hal ini, maka kita akan menularkan paradigama berfikir ini kepada semua pekerja da’wah. Kepada mereka yang berada di kota dan di desa, di sekolah dan di kantor, dan di dalam negeri maupun diluar negeri.  Sehingga meskipun mereka melakukan kerja-kerja kecil dan mungkin dianggap sepele namun sebenarnya para pewaris peradaban itu mempunyai kerangkan berfikir yang sistematis dan tujuan yang jelas.
Itulah kerja da’wah yang sebearnya, bukan hanya mampu menggerakkan mesin tetapi juga mampu menggerakkan orang-orang cerdas. Kemudian bekerja sama dalam sebuah gerakan internasional. Membuat kebijakan yang mempunyai bargaining position dimata dunia. Hanya dengan itulah insyaAllah kemuliaan Islam kembali menetap dibumi.
18 Mei 2011-05-18
00.11
  

16 Mei 2011

hari minggu malam kemarin partai PAS merampungkan agenda muktamarnya yang ke tujuh. dalam muktamar yang dilaksanakan di asrama Musi Banyu Asin tersebut terpilih akh Maulana sebagai President Partai PAS periode 2011-2012.
tahun ini partai PAS tidak menemui prosesi pemilwa, artinya dithun ini kerja-kerja partai yang mempunyai jargon "jujur, elegan peduli" tersebut akan lebih difokuskan pada konsolidasi internal. seperti penguatan struktur ditingkat DPP, DPW dan DPD, optimalisasi perekrutan dan penjagaan piramida kader. namun meskipun tidak menghadapi pemilwa bukan berarti tidak menemui berbagai masalah dan tantangan. dan tantangan-tantangan tersebut yakni:
1.  merubah opini mahasiswa yang cenderung apolitis dan apatis. semakin bertambahnya jumlah mahasiswa yang apatis terhadap politik kampus maka akan merugikan partai PAS. mulai dari rekruting anggota sampai pada strategi pemenangan pemilwa...
(bersambung)..:)
VIVAnews - Dua kapal perang Israel melepas tembakan peringatan kepada sebuah kapal Malaysia. Kapal itu membawa bantuan kemanusiaan bagi rakyat Palestina di Jalur Gaza.

Menurut kantor berita Bernama, kejadian itu berlangsung dekat perbatasan Rafah pada Senin pagi, 16 Mei 2011. Semua 12 awak dan penumpang di kapal MV Finch berada dalam keadaan selamat.

Tak lama setelah mendapat tembakan peringatan dari Israel, MV Finch dihampiri kapal Angkatan Laut Mesir. Kapal Malaysia itu lalu dikawal menuju Kota Pelabuhan Mesir, Al-Arish.

Menurut wartawan Bernama yang ikut di kapal MV Finch, armada Israel mengeluarkan perintah kepada mereka agar menjauh dari pesisir Jalur Gaza. Tidak lama kemudian, Israel melepas empat tembakan peringatan. Peristiwa itu terjadi pada pukul 6.05 waktu setempat atau 13.05 waktu Malaysia.

Misi kapal bantuan itu disponsori oleh Perdana Global Peace Foundation dan bertolak dari Yunani. Tujuh orang yang berada di kapal itu adalah warga Malaysia dan lima dari India, dua dari Irlandia dan seorang lagi dari Kanada.

Mereka membawa sejumlah bantuan, di antaranya pipa UPVC sepanjang 7,5 kilometer untuk membantu pembangunan saluran air kotor di Gaza. Belum jelas, bagaimana mereka akan meneruskan bantuan itu ke Gaza setelah diblokir oleh militer Israel.
• VIVAnews

11 Mei 2011

13 TAHUN REVORMASI

0


Hari ini universitas Trisakti mengadakan upacara mengenang 13 tahun revormasi. 12 Mei tiga belas tahun silam terjadi kerusuhan yang melibatkan ratusan mahasasiwa trisakti dan telah memakan korban jiwa. Melalui aksi berdarah-darah itu Mereka menuntut diadakannya agenda reformasi pemerintahan. Dipelataran kampus itu ia mengenang perjuangan mahasiswa dalam tragedy bersejarah: Trisakti.
Rencana berjalan mulus, president Suharto sang pemimpin orde baru tumbang. Dihadapan media ia meyatakan pengundurannya dari kursi kepresidenan yang kemudian disambut oleh pekik mahasiswa dan rakyat dalam suasana mengharu biru. mereka bahagia, selama 32 tahun dikekang oleh kekuasaan  kini dapat menghirup udara kehidupan yang lebih demokratis.
 Namun di tiga belas tahun itu, pertanyaan-pertanyaan mulai bermunculan seputar reformasi. Pasalnya cita-cita reformasi yang diinginkan tidak kunjung datang dibumi pertiwi. Dalam cita-cita reformasi rakyat menginginkan dihapuskannya tindak pidana korupsi, ditingkatkannya mutu pendidikan, keadilan, kemakmran dan kesejhteraan social.
Pengangguran berserakan dipinggiran kota, pengemis seperti tidak habis, kerusuhan meraja lela, korupsi semakin menggila dan anak-anak putus sekolah. Itu lah sisa reformasi hari ini. Jika harus menalahkan, siapa yang hendk disalahkan. Apakah anak-anak polos yang meneriakkan reformasi itu ataukah memang seperti ini takdir tuhan: ada tidaknya reformasi negeri ini sudah ditakdirkan dalam pusara kemiskinan. Saking panjangnya penderitaan bangsa ini seolah lupa cara berharap.
Mahasiswa 1998 telah merampungkan misinya sebagai reformis. Ia telah berhasil mengantarkan bangsa Indonesia menuju gerbang kehidupan yang lebih baik. Keadilan mungkin belum datang namun mereka telah menuntaskan misi estafeta perjuangan. Dan sekarang giliran kita mengambil tongkat kepahlawanan itu kemudian membawanya menuju kehidupan bangsa yang lebih baik. 2011 memang bukan 1998, permasalahanya pun tidak sama. 2011 mempunyai karakter permasalahannya sendiri. Dan tugas kita adalah mencari akar permaslahan dan melakukan reformasi. Ya reformasi ditahun 2011.


KEKUATAN PERSEPSI

0

Ketika membaca dan menganalisa sejarah Islam, kita mendapatkan bahwa kaum muslimin tidak merealisasikan kemenangan-kemenangan karena banyaknya persenjataan atau banyaknya pasukan atau factor kepandaian atau latihan”. begitulah ungkapan Dr. Imad Abdurrahman Adzhagul yang menjelaskan tentang perjalanan kemengan-kemenangan kaum muslimin. Ia melanjutkan bahwa factor kemengan kaum muslimin lebih dikarenakan factor motivasi dan spirit yang tinggi karena keimanan mereka terhadap agama islam, nilai keadilan, prinsip dan tujuan yang mulia yang mendasarinya.
Sebelum merancang strategi dan mengeksekusi kebijakan, para qiyadah menghujamkan persespi yang kuat kepada jundinya. Ia menjelaskan ide dasar mengapa kaum kuslim harus bergerak, mengapa harus berperang, mengapa harus berjalan ratusan kilometer menuju peperangan dengan membawa beban yang berat, dan mengapa harus menang. Persepsi itu kemudian menjadi ruh yang terus memompa semangat juang mereka. bakan lebih dari itu persepsi menjadi petunjuk ketika seorang jundi berada dalam kelompok maupun sendiri.
Organisasi islam hari ini harus banyak belajar dari sejarah islam dan bagaimana para qiyadah megkonsolidasi jundinya. Kita tidak menafikkan beberapa organisasi da’wah yang mengalamni kemunduran bahkan menemui ajalnya karena factor internal. Kemunduran tersebut bukan karena kehabisan dana, jaringan, strategi atau ide, namun kemunduran tersebut terjadi karena hilangnya motivasi dan persepsi dari para kadernya.
Mereka kehilangan persepsi mengapa ia harus membuat strategi umum, membuat tahapan kerja dan mengeksekusi kebijakan. Akhirnya Setiap agenda yang dilalui kehilangan ruh keislaman dan tampak kering dan tidak ada tujuan. Mereka terjebak pada rutinitas yang tidak berkualitas.
Kita bisa mengambil pelajaran dari perang Uhud. Pada saat itu jumlah kaum muslimin yang berperang banyak dan dsertai persenjataan yang lengkap. Strategi pun sudah dirancang dengan matang melalui mekanisme syuro. Semua terlibat dalam syuro itu mulai dari rosulullah, kaum anshor dan muhajirin. Dan Semua sepakat untuk maju kemedan perang untuk memenagkan agama islam.
Namun berbeda dengan pelaksanaannya. Kaum muslimin keluar dari persepsi mulianya, mereka mengabaikan strategi perang, mematuhi intruksi qiyadah dan tertipu daya oleh harta ghonimah (harta rampasan perang). Akhirnya tujuan awal fisabilillah bergeser menjadi semangat memperoleh harta dunia. Kekalahan pun menimpa kaum muslimin.
Oleh karena itu membangun kekuatan persepsi adalah kunci solidnya sebuah jamaah. Ia adalah kekuatan utama dan landasan gerak. Ketika semua kader sudah mempunyai persepsi yang sama maka ia akan mempunyai tujuan yang jelas. Selain itu Persepsi atau pemahaman tidak hanya melekat pada diri sang kiyadah atau para pembesarnya saja, namun harus melekat sampai kepada pejabat teras dan kader-kader dilapisan paling bawah. Dan persepsi itu kata Dr. Imad Abdurahman Adzhagul dalam bukunya Psikologi militer adalah keimanan.
12 Mei 2011

   
Ketika membaca dan menganalisa sejarah Islam, kita mendapatkan bahwa kaum muslimin tidak merealisasikan kemenangan-kemenangan karena banyaknya persenjataan atau banyaknya pasukan atau factor kepandaian atau latihan”. begitulah ungkapan Dr. Imad Abdurrahman Adzhagul yang menjelaskan tentang perjalanan kemengan-kemenangan kaum muslimin. Ia melanjutkan bahwa factor kemengan kaum muslimin lebih dikarenakan factor motivasi dan spirit yang tinggi karena keimanan mereka terhadap agama islam, nilai keadilan, prinsip dan tujuan yang mulia yang mendasarinya.
Sebelum merancang strategi dan mengeksekusi kebijakan, para qiyadah menghujamkan persespi yang kuat kepada jundinya. Ia menjelaskan ide dasar mengapa kaum kuslim harus bergerak, mengapa harus berperang, mengapa harus berjalan ratusan kilometer menuju peperangan dengan membawa beban yang berat, dan mengapa harus menang. Persepsi itu kemudian menjadi ruh yang terus memompa semangat juang mereka. bakan lebih dari itu persepsi menjadi petunjuk ketika seorang jundi berada dalam kelompok maupun sendiri.
Organisasi islam hari ini harus banyak belajar dari sejarah islam dan bagaimana para qiyadah megkonsolidasi jundinya. Kita tidak menafikkan beberapa organisasi da’wah yang mengalamni kemunduran bahkan menemui ajalnya karena factor internal. Kemunduran tersebut bukan karena kehabisan dana, jaringan, strategi atau ide, namun kemunduran tersebut terjadi karena hilangnya motivasi dan persepsi dari para kadernya.
Mereka kehilangan persepsi mengapa ia harus membuat strategi umum, membuat tahapan kerja dan mengeksekusi kebijakan. Akhirnya Setiap agenda yang dilalui kehilangan ruh keislaman dan tampak kering dan tidak ada tujuan. Mereka terjebak pada rutinitas yang tidak berkualitas.
Kita bisa mengambil pelajaran dari perang Uhud. Pada saat itu jumlah kaum muslimin yang berperang banyak dan dsertai persenjataan yang lengkap. Strategi pun sudah dirancang dengan matang melalui mekanisme syuro. Semua terlibat dalam syuro itu mulai dari rosulullah, kaum anshor dan muhajirin. Dan Semua sepakat untuk maju kemedan perang untuk memenagkan agama islam.
Namun berbeda dengan pelaksanaannya. Kaum muslimin keluar dari persepsi mulianya, mereka mengabaikan strategi perang, mematuhi intruksi qiyadah dan tertipu daya oleh harta ghonimah (harta rampasan perang). Akhirnya tujuan awal fisabilillah bergeser menjadi semangat memperoleh harta dunia. Kekalahan pun menimpa kaum muslimin.
Oleh karena itu membangun kekuatan persepsi adalah kunci solidnya sebuah jamaah. Ia adalah kekuatan utama dan landasan gerak. Ketika semua kader sudah mempunyai persepsi yang sama maka ia akan mempunyai tujuan yang jelas. Selain itu Persepsi atau pemahaman tidak hanya melekat pada diri sang kiyadah atau para pembesarnya saja, namun harus melekat sampai kepada pejabat teras dan kader-kader dilapisan paling bawah. Dan persepsi itu kata Dr. Imad Abdurahman Adzhagul dalam bukunya Psikologi militer adalah keimanan.
12 Mei 2011