31 Jan 2011

Bangkit itu susah, susah melihat orang lain susah
Bangkit itu senang, senang melihat orang lain senang….

Bangkit itu takut, takur korupsi, takut memakan yang bukan haknya
Bangkit itu mencuri, mencuri perhatian dunia dengan prestasi
Bangkit itu marah, marah melihat martabat bangsa dilecehkan..!!!!

Bangkit itu malu, malu menjadi benalu, malu karena minta melulu
Bangkit itu tidak ada, tidak ada kata menyerah, tidak ada kata putus asa
Bangkit itu aku, aku untuk Indonesia ku………

--dedi mizwar--

29 Jan 2011

Saat duduk di bangku aliyah, aku mempunyai teman yang kocak dan sedikit bandel. Sebut saja namanya sofyan. Ia kerap bercanda dengan siapa pun, termasuk gurunya sendiri. Siang itu pelajaran fiqh dimulai. Ibu guru yang sudah akrab kami sapa bu Aini membahas bab tentang pernikahan/munakahat. Susana kelas pun berubah menjadi riang, wajar saja kata “nikah” sangat sensitif di telinga ABG seperi kami. Saat pelajaran berlangsung bu Aini menjelaskan “nah anak-anak salah satu wanita yang haram untuk dinikahi adalah ibu sesusuan kita, artinya kita tidak boleh menikahi ibu yang telah menyusui kita,meskipun bukan ibu kandung kita”, paparnya dengan suara keras. Tiba-tiba temanku (sofyan) pun bertanya “bu..bu...kemarin saya minum susu sapi, berarti saya gak boleh nikah sama sapi dong bu..???”. Sontak anak-anak pun tertawa lepas mendengar pertanyaan konyol tersebut. “ya tidak boleh” jawab bu Aini sambil menahan jengkel dan tawanya mendengar kelakar si Sofyan.
hah..dasar sofyan kali ini ibu Aini kau buat gemas.
Beberapa hari yang lalu Tunisia berkobar. Negara mayoritas berpenduduk muslim itu sudah tidak tahan lagi melihat sikap diktator pemimpinnya. pemerintahan yang dikuasai zine al-abidine ben Ali tidak saja membawa kemakmuran bagi rakyatnya tetapi membawa kesengsaraan. Pemerintahan yang koruptif, banyaknya pengangguran, dan kemiskinan kini menyelimuti Negara itu. Untuk menutupi keslahannya pemerintah melakukan Tindakan represif terhadap rakyatnya. Dan akhirnya gelombang perlawanan menghantam kuat di negeri muslim itu hingga saat ini.
Hari ini Mesir pun ikut bergejolak. Terjadi aksi masa besar-besaran di negeri piramida itu. tercatat Sekitar 10.000 masa demonstran telah ditangkap. Selama berpuluh-puluh tahun Negara yang dipimpin oleh tangan besi husni mubarok dinilai telah membwa kesengsraan bagi rakyatnya. kemrosotan tidak hanya di bidang ekonomi saja tetapi juga di bidang politik, hankam bahkan kini pada level multidimensi. Dan akhirnya tuntutan bergema di seantero negeri: husni mubarok harus turun.
Sudah menjadi naluri manusia untuk melawan ketika dihadapkan pada ketidak adilan. Demontrasi di Mesir dan Tunisia adalah bukti perlawanan atas kecongkakan yang mengakar kuat dalam rezim. Harta mungkin saja lenyap, keluarga bisa jadi habis bahkan nyawa akan hilang, Namun yang jelas mereka meyakini sebuah kalimat: SEMANGAT PERLAWANAN HARAM PADAM. Dengan kalimat itu mereka hidup, mereka terhormat dan mereka Berjaya. Dan kini dua Negara timur tengah itu telah memilih takdirnya.
masa penuh tekanan telah membangkitkan semangat kemerdekaannya. Di bawah tekanan ia bekerja mengumpulkan tenaga, merangkai asa menjadi jaringan kokoh masa. Cara halus suda tak mampu lagi menundukan kesombongan. akhirnya Kesabaran mereka pun habis sementara sang penguasa tidak kunjung menyadari kesalahan. Maka hanya ada satu pilihan untuk mengembalikan kehormatan bangsa: Mengambil alih kekuasaan secara paksa.
dua Negara tersebut menjelaskan bahwa Selama ketidak adilan merajalela disitulah benih perlawanan akan tumbuh subur. Tunisia dan Mesir menjadi pemicu Negara-negara lain untuk memberontak. tidak peduli di Negara apapun itu. Baik itu negara maju seperi Amerika ataupun Negara berkembang seperti INDONESIA….!!!!

28 Jan 2011

pendekar baru KPK

0

Beberapa hari yang lalu Busyro Mukoddas dilantik menjadi ketua KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi). Setelah menunggu waktu yang panjang, akhirnya pria asal Jogjakarta itu terpilih juga. Ia menggantikan posisi yang sebelumnya dijabat oleh Antasari dan dua pimpinan KPK Bibit Samad Riyanto dan M Hamzah.
Riwayat hidup Busyro Muqoddas ternyata tidak terlepas dari kehidupan berorganisasi. Ia pernah menjadi anggota majelis permusyawaratan Mahasiswa Universitas Islam Indonesia (MPM UII). selepas kuliah ia juga pernah menjabat direktur lembaga konsultasi dan bantuan hukum fakultas hukum UII. dan jabatan terakhir sebelum menjadi ketua KPK adalah ketua merangkap anggota Komisi yudisial RI periode 2005-2010 M.
Tugas Busyro Muqodas kini semakin berat. Dengan menjabat ketua KPK ia harus bekerja keras mati-matian menumpas kasus korupsi di ondonesia.  Bagaimana tidak, Korupsi telah menjadi masalah terbesar di Indonesia. Dan kini wabah korupsi tidak saja menjangkiti para pejabat tinggi, tetapi juga telah marambah ke pajabat-pejabat kelurahan bahkan setingkat RT dan RW. Para koruptor pun telah terputus urat malunya dalam menggasak uang rakyat.
KPK diharapkan sebagai garda terdepan sekaligus benteng terakhir dalam penumpasan tindak pidana korupsi. Disaat masyarakat tengah bosan dan tidak percaya atas kinerja pemerintah yang mandul dalam penanganan korupsi, KPK diharapkan mampu membuktikan eksistensinya. Memulihkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dengan keberhasilannya menyeret para koruptor ke Bui.
Walaupun masa jabatannya yang hanya satu tahun. Tetapi diharapkan sepak terjangnya melebihi waktu yang diberikan. Oleh karena itu setidaknya ketegasan dan keberanian harus melekat pada pemimpin komisi pemberantasan korupsi tersebut. Pimpinan KPK harus tegas karena pencuri uang rakyat itu berani merogoh koceknya untuk menyuap saksi, polisi, kejaksaan bahkan KPK itu sendiri. Selain itu para koruptor juga yang sudah menjalar kesemua institusi. Oleh karenanya Ketegasan diperlukan untuk memastikan apakah sebuah institusi terjangkit kasus korupsi atau tidak. langkah yang berani juga diperlukan.  Pasalnya, selain dengan cara halus koruptor pun tidak segan menggunakan cara-cara kasar untuk menutup-menutupi kesalahannya dan sangat mungkin sekali pimpinan KPK menjadi korbannya. Seperti yang telah menimpa dua pimpinan KPK sebelumnya yakni Bibit Samad Riyanto dan M Hamzah, mungkin saja itu hasil konspirasi gila koruptor yang ada di Senayan.
Selamat berjuang pak pendekar.....